TUJUAN
Mempelajari pembuatan tembaga (II) amonium sulfat berhidrat dan tembaga (II) tetra amin sulfat berhidrat
DASAR TEORI
Tembaga (Cu) merupakan
salah satu logam yang paling ringan dan paling aktif. Cu+mengalami
disporpodionasi secara spontan pada keadaan standar (baku). Hal ini bukan
berarti senyawa larutan Cu (I) tidak mungkin terbentuk. Untuk menilai dalam
keadaan bagaimana Cu (I) dan Cu (II) terbentuk, yaitu membuat (Cu+)
cukup banyak pada larutan air, Cu2+ akan berada pada banyak jumlah banyak (sebab konsentrasinya harus sekitar
dua juta dikalikan pangkat dua dari Cu+).
Disporpodionasi ini akan menjadi sempurna. Dilain pihak jika Cu+dijaga
sangat rendah (seperti pada zat yang sedikit larut atau ion kompleks mantap).
Cu2+sangat kecil dan tembaga (I) menjadi mantap (Petrucci, 1987 :350)
Tembaga (Cu) adalah
logam merah muda yang lunak, dapat ditempa dan liat. Tembaga melebur pada 10380C.
karena potensial elektroda standarnya positif (+0,34 V untuk pasangan Cu/ Cu2+),
temabag tidak larut dalam asam klorida dan asam solfat encer, meskipun dengan
adanya oksigen ia dapat larut sedikit. Asam nitrat yang sedang pekatnya (8M)
dengan mudah melarutkan tembaga. (svehla, 1990 :229)
Tembaga membentuk
senyawa dengan tingkat oksidasi +1 dan +2, namun hanya tembaga (II) yang stabil
dan mendominasi dalam larutannya. Dalam air, hamper semua garam tembaga (II)
berwarna biru oleh karena warna ion kompleks koordinasi enam [Cu(H2O)6]2+.
Reaaksi Ion Cu2+ dengan OH- pada konsentrasi bergantung pada metodenya. Penambahan ion hidroksida ke
dalam larutan tembaga (II) sulfat (0,1 – 0,5 M) secara bertetes dengan
kecepatan 1 ml/menit menyebabkan terjadinya endapan gelatin putih biru muda dari garam tembaga
(II) hidroksida sulfat, bukan endapan Cu(OH)2 (Sugiarto, 2003 : 569)
Senyawa tembaga
bersifat diamagnetic. Tembaga sulit teroksidasi superficial dalam udara kadang
menghasilkan lapisan warna hijau hidroksida karbonat dan hidrokso sulfat dan SO2, di atmosfer tembaga mudah larut dalam asam nitrat dan asam sulfat dengan
adanya oksigen. Kesetabilan relative kepro dan kepri di artikan dengan
potensial Cu*=0,52 V dan Cu+=0,153 V. Kesetabilan Relatif tergantung
pada sulfat anion dan ligan yang cukup beragam dengan pelarut/sifat fisik atom
tetangganya dalam Kristal. Pelarutan tembaga hidroksida karbonat dan sebagainya
dalam asam yang dihasilkan akuo hijau kebiruan yang ditulis [Cu(H2O)6]2+.
Di antara berbagai Kristal hidratnya adalah sulfat biru CuSO4.H2Oyang
paling lazim. CuSO4.H2O dapat di hidrasi menjadi
zat anhidrat yang berwarna putih. Penambahan ligan menyebabkan kompleks dengan
pertukaran molekul air secara beurutan (Syukri, 1999 : 321).
ALAT DAN BAHAN
1. Alat
- Gelas Piala 25O ml
- Gelas ukur
- Corong
- Corong Buncher
- Batang pengaduk
- Kaca arloji
- CuSO4.5H2O
- (NH4)2SO4
- NH4OH
- Alkohol 95%
- Eter
- Aquadest
- Ditimbang masing-masing 5 gram CuSO4.5H2O dan (NH4)2SO4
- Dilarutkan dalam 12 ml air panas dalam gelas piala, kemudian ditutup dengan kaca arloji
- Didinginkan, lalu disaringkristal yang terbentuk dan dikeringkan diudara terbukadiatas kertas saring
- Di hitung Rendemen
- Ditimbang 6,25 gram CuSO4.5H2O, dan dihaluskan
- Dilarutkan dengan 6 ml H2O DAN 10 ml NH4OH pekat
- Ditambahkan 10 ml alcohol 95% sedikit demi sedikit
- Didiamkan sebentar, kemudian dinginkan dalam penangas es.
- Endapan disaring
- Endapan dicuci dengan campuran NH4OH pekat dengan alcohol
- Kemudian dicuci dengan alcohol
- Endapan ditimbang, dihitung rendemen
HASIL PENGAMATAN
1. Pembuatan Tembaga (II) ammonium sulfat hidrat CuSO4(NH4)2SO4.6H2O
No
|
Langkah Percobaan
|
Hasil Pengamatan
|
1.
|
Ditimbang CuSO4.5H2O
dan (NH4)2SO4
|
Massa CuSO4.5H2O
= 5,00 gram; kristal berwarna biru muda
Masa (NH4)2SO4 =
5,00 gram; kristal berwarna putih
|
2.
|
Dilarutkan dalam 12 ml air
panas
|
|
3.
|
Kristal disaring, dikeringkan,
dan ditimbang
|
Warna kristal yang terbentuk =
Biru Muda
Massa kristal yang terbentuk = 6,03 gram
|
2. Pembuatan Tembaga (II) tetra amin sulfat hidrat Cu(NH3)4SO4.6H2O
No
|
Langkah Percobaan
|
Hasil Pengamatan
|
1.
|
Ditimbang CuSO4.5H2O
|
Massa CuSO4.5H2O = 6,25 gram
|
2.
|
Dilarutkan dalam H2O
|
Warna campuran = Biru Tua
|
3.
|
Ditambahkan NH4OH, kemudian
ditambahkan sedikit demi sedikit alkohol
|
Warna larutan dan endapan = Biru Tua
|
4.
|
Endapan disaring; dicuci dengan
campuran larutan NH4OH dan alkohol
|
Warna endapan yang disaring = Biru Tua
|
5.
|
Endapan yang telah kering
ditimbang
|
Massa endapan = 3.66 gram
|
PERHITUNGAN
1. Pembuatan
Tembaga (II) ammonium sulfat hidrat CuSO4(NH4)2SO4.6H2O
Diketahui :
M CuSO4(NH4)2SO4.6H2O =
6,03 gram
Massa CuSO4.5H2O = Massa (NH4)2SO4 =
5 gram
BM CuSO4.5H2O = 249,54 g/mol
BM (NH4)2SO4 = 132 g/mol
BMCuSO4(NH4)2SO4.6H2O = 399,54 g/mol
Ditanya :
% rendemen...?
Penyelesaian
:
Mol CuSO4.5H2O = 5
g/ 249,54 g/mol = 0,02 mol
Mol (NH4)2SO4 = 5
g/ 132 g/mol = 0,03 mol
CuSO4.5H2O + (NH4)2SO4 → CuSO4(NH4)2SO4.6H2O
m
: 0,02 mol 0,03
mol -
r : 0,02
mol 0,02
mol 0,02
mol
s : - 0,01
mol 0,02
mol
massaCuSO4(NH4)2SO4.6H2O = molCuSO4(NH4)2SO4.6H2O x BMCuSO4(NH4)2SO4.6H2O
= 0,02 mol x 399,54 g/mol = 7,99 gram
% rendemen = (6,03
gram / 7,99 gram) x 100 % = 75,47 %
2. Pembuatan Tembaga (II) tetra amin sulfat hidrat Cu(NH3)4SO4.6H2O
Diketahui :
Massa Cu(NH3)4SO4.6H2O
= 3,66 gram
BM CuSO4.5H2O = 249,54 g/mol
BM Cu(NH3)4SO4.6H2O = 321,54
g/mol
V NH3 15
N =
10 mL
Ditanya : % rendemen...?
Penyelesaian :
Mol CuSO4.5H2O = 6,25
g / 249,54 g/mol = 0,025 mol
Mol Cu(NH3)4SO4.6H2O = 6,25
g / 321,54 g/mol = 0,015 mol
CuSO4.5 H2O + 4NH3 → Cu(NH3)4SO4.6H2O
m
: 0,025
mol 0,015
mol -
r : 0,025
mol 0,1
mol 0,025
mol
s : - 0,05
mol 0,025
mol
MassaCu(NH3)4SO4.6H2O = molCu(NH3)4SO4.6H2O x BMCu(NH3)4SO4.6H2O
= 0,025 mol x 321,54 g/mol = 8,038 gram
% rendemen = (3, 66 gram / 8,038
gram) x 100 % = 45,53 %PEMBAHASAN
Pada pembahasan kali ini akan membahas tentang percobaan pembuatan tembaga (II) amonium sulfat berhidrat dan tembaga (II) tetra amin sulfat berhidrat. Percobaan diawali dengan persiapan alat dan bahan-bahan yang aka digunakan, seperti gelas piala, gelas ukur, corong, dan batang pengaduk. Dalam pembuatan tembaga amonium, yang dilakukan pertama kali adalah menimbang massa CuSO4.5H2O dan (NH4)2SO4 sebanyak 5 gram. Tempatkan dalam cawan arloji. Kemudian disiapkan air panas sebanyak 12 ml yang ditempatkan pada gelas piala, lalu masukkan campuran tembaga (II) amonium sulfat berhidrat kedalam air yang sudah dipanaskan tersebut. Diaduk dan dilarutkan dengan batang pengaduk secara perlahan hingga larut.
Pembuatan garam rangkap tembaga (II) ammonium sulfat, dengan melarutkan kristal CuSO4.5H2O dan Kristal (NH4)2SO4 dalam aquadest menghasilkan larutan yang berwarna biru muda. Selanjutnya larutan tersebut ditutup dengan cawan arloji sampai agak dingin. Kemudian setelah disiapkan kertas saring, larutan tadi disaring hingga yang tersisa hanya kristal atau endapannya saja. Ditunggu hingga kristal benar-benar terpisah dari larutan, dan setelah benar-benar kering, kristal tersebut ditimbang. Menurut hasil pengamatan, didapat bahwa hasil kristal yang telah ditimbang adalah sebanyak 6,03 gram.
Reaksi yang terjadi adalah :
CuSO4.5H2O + (NH4)2SO4
+ H2O à CuSO4(NH4)2SO4.6H2O
(Kristal biru muda)
Dari hasil reaksi di atas terlihat bahwa terbentuk garam Tembaga (II) ammonium sulfat, CuSO4(NH4)2SO4.6H2O yang merupakan garam rangkap, karena garam rangkap dibentuk apabila dua garam mengkristal bersama-sama dengan perbandingan molekul tertentu. Garam-garam itu memiliki struktur sendiri dan tidak harus sama dengan struktur garam komponennya.
Selanjutnya adalah tentang pembuatan tembaga (II) tetra amin sulfat hidrat. Cara kerja yang dilakukan hampir sama dengan pembuatan tembaga (II) amonium sulfat berhidrat, pada pembuatan tembaga (II) tetra amin sulfat hidrat, bahan yang digunakan juga sama, perbedaan hanya terletak pada penambahan 6 ml air. Pada pembuatan garam ini, larutan ammonia berfungsi sebagai penyedia ligan, dengan kristal CuSO4.5H2O yang berfungsi sebagai penyedia atom pusat. Lalu ditambahkan pula 10 ml alkohol 95% sediikit demi sedikit, kemudian didiamkan sebentar. Pada saat didiamkan, siapkan juga gelas piala yang berisi air dengan es batu sehingga sehingga berguna untuk pendingin larutan tembaga tersebut. Larutan tadi selanjutnya di saring dengan kertas saring yang kemudian kristal-kristal hasil saringan tadi dicuci kembali dengan menggunakan amoniak pekat dan alkohol. Fungsi alkohol yaitu mencegah terjadinya penguapan pada ammonia, karena apabila ammonia menguap, maka ligan akan habis sebab ammonia merupakan penyedia ligan. Setelah endapan kristal tersebut didiamkan selama sehari semalam, kemudian ditimbang, dan menurut hasil pengamatan endapan kristal yang terbentuk adalah sebanyak 3,66 gram, lebih banyak daripada endapan kristal hasil percobaan pembuatan tembaga (II) amonium sulfat berhidrat.
Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
4NH4OH + CuSO4.5H2O
+ H2O à Cu(NH3)4SO4.H2O
+ 8H2O
Dari reaksi di atas terlihat bahwa terbentuk garam Tembaga (II) tetra amin sulfat hidrat, Cu(NH3)4SO4.H2O, kristal berwarna biru tua.
Fungsi reagen :
Muliyono. 2005. Kamus Kimia. Bandung : Bumi AksaraWilkinson.
Cotton. 1989. Kimia Anorganik Dasar. Jakarta: UI- Press.
Fungsi reagen :
- CuSO4.5H2O sebagai bahan baku atau bahan utama dalam pembuatan garam Cu(NH4)3SO4.2H2O dan Cu(NH4)2(SO4)2.6H2O yaitu sebagai penyedia atom pusat Cu2+ yang berikatan dengan ligan.
- (NH4)2SO4 sebagai ligan yang berikatan dengan Cu2+ dan mendesak molekul air
- NH4OH sebagai ligan yang mendesak molekul air lalu berikatan dengan Cu2+
- Etanol 70% untuk memekatkan larutan sehingga memicu endapan cepat terbentuk
- H2O panas untuk melarutkan, agar kelarutan bertambah digunakan H2O panas agar kelarutan bertambah
- Rendemen (masa endapan) dari kristal Tembaga (II) Ammonium Sulfat Berhidrat adalah 6,03 gram dan rendemen (Masa Endapan) dari kristal Tembaga (II) Tetra Amin Sulfat Berhidrat adalah 3,66 gram.
- Karakteristik kristal Tembaga (II) Ammonium Sulfat Berhidrat adalah berwarna biru muda dan tidak higroskopis. Karakteristik kristal Tembaga (II) Tetra Amin Sulfat Berhidrat berwarna biru tua.
Muliyono. 2005. Kamus Kimia. Bandung : Bumi AksaraWilkinson.
Cotton. 1989. Kimia Anorganik Dasar. Jakarta: UI- Press.
LAMPIRAN
1. Apa tujuan pencucian dengan
menggunakan eter?
Pencucian
endapan kristal pada pembuatan garam kompleks bertujuan untuk melarutkan
alkohol maupun senyawa organik yang masih terkandung dalam kristal garam.
2. Apa jenis garam yang dihasilkan dari
percobaan ini ?
Garam yang
dihasilkan dalam percobaan ini ada dua jenis :
Pertama garam rangkap (sederhana)
yaitu garam tembaga (II) ammonium sulfat hidrat CuSO4(NH4)2SO4.6H2O.
Kedua garam kompleks yaitu garam tembaga (II) tetra amin sulfat berhidrat Cu(NH3)4SO4.5H2O.
Kedua garam kompleks yaitu garam tembaga (II) tetra amin sulfat berhidrat Cu(NH3)4SO4.5H2O.
3. Bedakan antara garam kompleks dengan
garam sederhana?
Garam
kompleks adalah garam-garam yang mengandung ion-ion kompleks.
Garam
sederhana (rangkap) adalah Suatu garam yang terbentuk lewat kristalisasi
dari larutan campuran sejumlah ekivalen dua atau lebih garam tertentu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar