Sabtu, 29 September 2012

Percobaan III Pembuatan Garam Mohr

Selasa, 2 Oktober 2012

Tujuan
1. Membuat garam mohr atau besi (II) ammonium sulfat (NH4)2Fe(SO4)2.6H2O
2. Menentukan banyaknya air kristal dalam garam mohr hasil percobaan
Dasar Teori 
Ada dua buah biji besi yang terpenting yaitu : hematit (Fe2O3) dan magnetit (Fe3O4). Dan garam besi (II) yang terpenting adalah garam adalah garam (II) sulfat yang dibuat dari pelarutan besi atau besi (II) sulfida dengan asam sulfat ence, setelah itu larutan disaring, lalu diuapkan dan mengkristal menjadi FeSO4.7H2O yang berwarna hijau. Dalam skala besar garam ini dibuat dengan cara mengoksidasi perlahan-lahan FeS oleh udara yang mengandung air.
            Garam-garam besi (II) atau fero diturunkan dari besi (II) oksidasi, FeO dalam larutan. Garam – garam ini mengandung kation Fe2+ dan berwarna sedikit hijau. Ion besi (II) dapat mudah dioksidakan menjadi besi (III), maka merupakan zat pereduksi yang kuat. Semakin kurang asam larutan itu, semakin nyatalah efeknya dalam suasana netral atau basa bahkan oksigen dari atmosfer akan mengoksidasi ion besi (II).
Garam besi (II) sulfat dapat bergabung dengan garam-garam sulfat dari garam alkali, membentuk suatu garam rangkap dengan rumus umum yang dapat digambarkan sebagai M2Fe(SO4)6H2O, dimana M merupakan simbol dari logam-logam, seperti K, Rb, Cs dan NH4. Rumus ini merupakan gabungan dua garam dengan anion yang sama atau identik yaitu M2FeSO46H2O.
Untuk garam rangkap dengan M adalah NH4, yang dibuat dalam jumlah mol besi (II) sulfat dan ammonium sulfat sama, maka hasil ini dikenal dengan garam mohr. Garam mohr dibuat dengan mencampurkan kedua garam sulfat dari besi (II) dan ammonium, dimana masing-masing garam dilarutkansampai jenuh dan besi (II) ditambahkan sedikit asam. Pada saat pendinginan hasil campuran pada kedua garam diatas akan diperoleh kristal yang berwarna hijau kebiru-biruan dengan bentuk monoklin. Garam mohr tidak lain adalah garam rangkap besi (II) sulfat dan ammonium sulfat dengan  rumus molekul (NH4)2FeSO46H2O dan (NH4)2(SO4)26H2O.
Garam mohr, besi ammonium sulfat, merupakan garam rangkap dari besi sulfat dan ammonium sulfat dengan rumus molekul [NH4]2[Fe][SO4]2.6H2O. Garam mohr  lebih disukai dari pada besi (II) sulfat untuk proses titrasi karena garam mohr tidak mudah terpengaruh oleh oksigen bebas di udara/ tidak mudah teroksidasi oleh udara bebas dibandingkan besi (II).
Kristal adalah suatu padatan yang atom, molekul, atau ion penyusunnya terkemas secara terartur dan polanya berulang melebar secara tiga dimensi. Secara umum, zat cair membentuk kristal ketika mengalami proses pemadatan. Pada kondisi ideal, hasilnya bisa berupa kristal tunggal, yang semua atom-atom dalam paadatannya “terpasang’ pada kisi atau struktur kristal yang sama, tapi, secara umum, kebanyakan kristal, terbentuk secara simultan sehingga menghasilkan polikristal. Struktur kristal mana yang akan terbentuk dari suatu cairan tergantung pada kimia cairannya sendiri, kondisi ketika terjadi oemadatan, dan tekanan ambien. Proses terbentuknya struktur kristalin dikenal sebagai kristalisasi.

Alat dan Bahan
Alat :
  • Gelas piala
  • Gelas Ukur
  • Neraca
Bahan :
  • Serbuk besi atau paku
  • Asam sulfat 10%
  • amonia pekat
Prosedur Kerja
  1.  Larutan A
 


           Larutan B
        2. Larutan A dan B
HASIL PEGAMATAN
1. Larutan A


No

Langkah Kerja
Hasil
Pengamatan
1.

2.

  3.
Dilarutkan 3,5 gr besi dalam 50 ml H2SO4 10%
Disaring larutan ketika masih panas
Ditambahkan 2 mL asam sulfat pada filtrat
Larutan warna abu-abu kehitaman
Larutan berwarna biru bening
Larutan berwarna biru bening

2. Larutan B

No
Langkah Kerja
Hasil
Pengamatan
1.
Dinetralkan 100 ml H2SO410% dengan amoniak
Diuapkan larutan
Larutan bening (sampai pH = 7)

3. Campuran larutan A dan larutan B

No
Langkah Kerja
Hasil
Pengamatan
1
2
3
Dicampurkan larutan A dan B ketika masih panas
Dipisahkan larutan dengan endapan yang terbentuk dengan kertas saring
Ditimbang kristal yang diperoleh
Larutan berwarna hijau muda dengan endapan putih
Terbentuk kristal-kristal garam
m = 9,62 gram

Berat garam mohr yang didapatkan dari percobaan sebesar 9,62 gram

PERHITUNGAN
Massa kertas saring (b) = 0,96 gram
Massa hasil penyaringan (a) = 9,62 gram
Massa garam Mohr      = a – b
= 9,62 – 0,96
= 8,66 gram
Massa besi (Fe)  = 3,05 gram
BM besi (Fe)  = 55,85 gram/mol
BM garam Mohr  = 392 gram/mol
mol Fe             = mol garam Mohr
= massa Fe / BM Fe
= 3,05 gram / 55,85 gram/mol
= 0,055 mol
massa garam Mohr (teori)       = mol garam Mohr x BM garam Mohr
= 0,055 x 392
= 21,56 gram






PEMBAHASAN

Pada praktikum kali ini membahas mengenai pembuatan garam mohr. Garam mohr dibuat dari reaksi besi dengan asam sulfat dan larutan amoniak. Besi yang digunakan dalam percobaan ini adalah serbuk besi. Penggunaan serbuk besi dengan tujuan mempercepat reaksi, karena laju reaksi berbanding lurus dengan luas permukaan zat. Dan percobaan ini semuanya dilakukan didalam lemari asam karena menggunakan bahan-bahan yang pekat dan aroma yang akan membahayakan praktikan.
Langkah pertama yaitu membuat larutan A dengan cara mereaksikan besi dengan H2SO4 kemudian dipanaskan untuk menghilangkan gas H2 dan mempercepat pembentukan ion Fe2+ yang ditandai dengan terbentuknya hablur berwarna kehijauan. Setelah serbuk besi larut dan disaring dengan kertas saring dan corong, filtrat yang dihasilkan ditambahkan sedikit H2SO4 pekat. Kemudian dipanaskan lagi untuk menghilangkan pengotor dan mengkristalkan larutan. Tujuan dari penyaringan adalah untuk menghindari terbentuknya kristal pada suhu yang rendah dan tujuan dari pemanasan adalah sebagai katalis (mempercepat terjadinya reaksi) sehingga hampir semua besi dapat melarut. Larutan ini terus diuapkan dengan tujuan untuk mengurangi molekul air yang ada pada larutan. Adapun reaksi yang terjadi :
Fe(s) + H2SO4(aq) à FeSO4(aq) + H2(g)
Langkah kedua yaitu membuat larutan B dengan cara menetralkan H2SO4 dengan NH3, sehingga dihasilkan larutan (NH4)2SO4 dengan pH = 7 (netral). Untuk mengetahui larutan telah netral, digunakan kertas indikator universal. Proses penetralan H2SO4 cukup sulit karena menetralkan larutan asam kuat yang pekat menjadi netral. Penambahan NH3 untuk penetralan H2SO4 pekat menghabiskan 125 ml NH3. Setelah larutan ini netral kemudian dipanaskan sampai jenuh (volume menjadi kurang lebih 17,5 ml) dengan tujuan untuk menguapkan NH3 yang mungkin tidak bereaksi dengan H2SO4. Adapun reaksi yang terjadi :
2NH3(aq) + H2SO4(aq) à (NH4)2SO4(aq)
Langkah selanjutnya adalah mencampurkan larutan A dan B. Pencampuran larutan A dengan B hingga terbentuk larutan berwarna jernih kehijauan (telah terbentuk garam mohr). Larutan ini kemudian didinginkan sehingga terbentuk kristal garam mohr berupa kristal monoklin yang berwarna hijau kebiruan karena adanya Fe dengan (NH4)2SO4 yang membentuk senyawa kompleks, dengan reaksi sebagai berikut :
FeSO4 + (NH4)2SO4 + 6H2O à (NH4)2Fe(SO4)2.6H2O
            Garam mohr yang dihasilkan dalam percobaan kali ini adalah 9,62 gram, sedangkan menurut hasil perhitungan teoritis seharusnya mencapai 21,56 gram. Sehingga kemurnian garam mohr yang didapatkan adalah 59,83%. Hal ini disebabkan karena beberapa hal, diantaranya adalah serbuk besi yang belum larut 100%, kurangnya waktu pemanasan, adanya kerak pada saat pemanasan, dan kesalahan praktikan yang kurang teliti.







KESIMPULAN
  • Garam mohr merupakan senyawa kompleks besi dengan ligan amonium dan sulfat dengan rumus (NH4)2Fe(SO4)2.6H2O
  • Pembuatan garam mohr dilakukan dengan cara kristalisasi, yaitu melalui penguapan, dan didapatkan kristal berwarna hijau kebiruan
  • Garam mohr yang terbentuk adalah 9,62 gram dengan kemurnian 59,83%
DAFTAR PUSTAKA
Chalid, Sri Yadial. 2011. Penuntun Praktikum Kimia Anorganik. Jakarta : UIN Syarif
                        Hidayatullah.      
Cotton and Wikinson. 1989. Kimia Anorganik Dasar. Jakarta : UI- Press.
Svehla, G. 1990. Vogel: Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan
                  Semimikro Bagian I. PT Kalman Media Pusaka. Jakarta.
http://www.scribd.com/doc/68977520/PEMBUATAN-GARAM-MOHR diakses 4 oktober 2012 20.01

LAMPIRAN
1. Apa tujuan penambahan sulfat pada filtrat?
Tujuannya untuk menghindari terbentuknya kristal pada suhu yang rendah sebagai katalis yaitu untuk mempercepat terjadinya reaksi sehingga hampir semua besi dapat larut.

2. Apa fungsi dari garam mohr?
  • Untuk membuat larutan baku Fe2+ bagi analisis volumetri
  • Sebagai zat pengkalibrasi dalam pengukuran magnetik
  • Untuk meramalkan urutan daya mengoksidasi oksidator K2Cr2O7, KMnO4 dan KBrO3 (dengan konsentrasi yang sama -0,1N) terhadap ion Fe2+.

3. Tulis semua reaksi yang terdapat pada percobaan ini!
Fe(s) + H2SO4(aq) à FeSO4(aq) + H2(g)
2NH3(aq) + H2SO4(aq) à (NH4)2SO4(aq)
FeSO4 + (NH4)2SO4 + 6H2à (NH4)2Fe(SO4)2.6H2O






Senin, 24 September 2012

Percobaan IV Tembaga (II) Amonium Berhidrat dan Tembaga (II) Tetraamin Sulfat Berhidrat

Selasa, 25 September 2012

TUJUAN

Mempelajari pembuatan tembaga (II) amonium sulfat berhidrat dan tembaga (II) tetra amin sulfat berhidrat

DASAR TEORI

Tembaga (Cu) merupakan salah satu logam yang paling ringan dan paling aktif. Cu+mengalami disporpodionasi secara spontan pada keadaan standar (baku). Hal ini bukan berarti senyawa larutan Cu (I) tidak mungkin terbentuk. Untuk menilai dalam keadaan bagaimana Cu (I) dan Cu (II) terbentuk, yaitu membuat (Cu+) cukup banyak pada larutan air, Cu2+ akan berada pada banyak jumlah banyak (sebab konsentrasinya harus sekitar dua juta dikalikan pangkat dua dari Cu+).   Disporpodionasi ini akan menjadi sempurna. Dilain pihak jika Cu+dijaga sangat rendah (seperti pada zat yang sedikit larut atau ion kompleks mantap). Cu2+sangat kecil dan tembaga (I) menjadi mantap (Petrucci, 1987 :350)
Tembaga (Cu) adalah logam merah muda yang lunak, dapat ditempa dan liat. Tembaga melebur pada 10380C. karena potensial elektroda standarnya positif (+0,34 V untuk pasangan Cu/ Cu2+), temabag tidak larut dalam asam klorida dan asam solfat encer, meskipun dengan adanya oksigen ia dapat larut sedikit. Asam nitrat yang sedang pekatnya (8M) dengan mudah melarutkan tembaga. (svehla, 1990 :229)
Tembaga membentuk senyawa dengan tingkat oksidasi +1 dan +2, namun hanya tembaga (II) yang stabil dan mendominasi dalam larutannya. Dalam air, hamper semua garam tembaga (II) berwarna biru oleh karena warna ion kompleks koordinasi enam [Cu(H2O)6]2+. Reaaksi Ion Cu2+ dengan OH- pada konsentrasi bergantung pada metodenya. Penambahan ion hidroksida ke dalam larutan tembaga (II) sulfat (0,1 – 0,5 M) secara bertetes dengan kecepatan 1 ml/menit menyebabkan terjadinya endapan gelatin putih biru muda dari garam tembaga (II) hidroksida sulfat, bukan endapan Cu(OH)2   (Sugiarto, 2003 : 569)
Senyawa tembaga bersifat diamagnetic. Tembaga sulit teroksidasi superficial dalam udara kadang menghasilkan lapisan warna hijau hidroksida karbonat dan hidrokso sulfat dan SO2, di atmosfer tembaga mudah larut dalam asam nitrat dan asam sulfat dengan adanya oksigen. Kesetabilan relative kepro dan kepri di artikan dengan potensial Cu*=0,52 V dan Cu+=0,153 V. Kesetabilan Relatif tergantung pada sulfat anion dan ligan yang cukup beragam dengan pelarut/sifat fisik atom tetangganya dalam Kristal. Pelarutan tembaga hidroksida karbonat dan sebagainya dalam asam yang dihasilkan akuo hijau kebiruan yang ditulis [Cu(H2O)6]2+. Di antara berbagai Kristal hidratnya adalah sulfat biru CuSO4.H2Oyang paling lazim. CuSO4.H2O dapat di hidrasi  menjadi zat anhidrat yang berwarna putih. Penambahan ligan menyebabkan kompleks dengan pertukaran molekul air secara beurutan (Syukri, 1999 : 321).


ALAT DAN BAHAN

1. Alat
  • Gelas Piala 25O ml
  • Gelas ukur
  • Corong
  • Corong Buncher
  • Batang pengaduk
  • Kaca arloji
2. Bahan
  • CuSO4.5H2O
  • (NH4)2SO4
  • NH4OH
  • Alkohol 95%
  • Eter
  • Aquadest
CARA KERJA 
1.     Tembaga (II) Ammonium Sulfat Hidrat
  • Ditimbang masing-masing 5 gram CuSO4.5H2O dan (NH4)2SO4
  • Dilarutkan dalam 12 ml air panas dalam gelas piala, kemudian ditutup dengan kaca arloji
  • Didinginkan, lalu disaringkristal yang terbentuk dan dikeringkan diudara terbukadiatas kertas saring
  • Di hitung Rendemen 
2. Tembaga (II) tetra amin Sulfat Hidrat
  • Ditimbang 6,25 gram CuSO4.5H2O, dan dihaluskan
  • Dilarutkan dengan 6 ml H2O DAN 10 ml NH4OH pekat
  • Ditambahkan 10 ml alcohol 95% sedikit demi sedikit
  • Didiamkan sebentar, kemudian dinginkan dalam penangas es.
  • Endapan disaring
  • Endapan dicuci dengan campuran NH4OH pekat dengan alcohol
  • Kemudian dicuci dengan alcohol
  • Endapan ditimbang, dihitung rendemen

HASIL PENGAMATAN
1. Pembuatan Tembaga (II) ammonium sulfat hidrat CuSO4(NH4)2SO4.6H2O
    
  No
Langkah Percobaan
Hasil Pengamatan
     1.
      Ditimbang CuSO4.5H2O dan     (NH4)2SO4
      Massa CuSO4.5H2O = 5,00 gram; kristal berwarna biru muda
      Masa (NH4)2SO4 = 5,00 gram; kristal berwarna putih
     2.
      Dilarutkan dalam 12 ml air panas
     3.
      Kristal disaring, dikeringkan, dan ditimbang
     Warna kristal yang terbentuk = Biru Muda

     Massa kristal yang terbentuk = 6,03  gram

2. Pembuatan Tembaga (II) tetra amin sulfat hidrat Cu(NH3)4SO4.6H2O


No
Langkah Percobaan
 Hasil Pengamatan
1.
Ditimbang CuSO4.5H2O
     Massa CuSO4.5H2O = 6,25 gram
2.
Dilarutkan dalam H2O
     Warna campuran = Biru Tua
3.
Ditambahkan NH4OH, kemudian ditambahkan sedikit demi sedikit alkohol
     Warna larutan dan endapan = Biru Tua

4.
Endapan disaring; dicuci dengan campuran larutan NH4OH dan alkohol
     Warna endapan yang disaring = Biru Tua
5.
Endapan yang telah kering ditimbang
     Massa endapan = 3.66 gram 

PERHITUNGAN


1. Pembuatan Tembaga (II) ammonium sulfat hidrat CuSO4(NH4)2SO4.6H2O
Diketahui :
M CuSO4(NH4)2SO4.6H2O           = 6,03 gram
Massa CuSO4.5H2O               = Massa (NH4)2SO4 = 5 gram
BM CuSO4.5H2O                   249,54 g/mol
BM (NH4)2SO4                             = 132 g/mol
BMCuSO4(NH4)2SO4.6H2O          = 399,54 g/mol
Ditanya  : % rendemen...?
Penyelesaian :
Mol CuSO4.5H2O       = 5 g/ 249,54 g/mol = 0,02 mol
Mol (NH4)2SO4           = 5 g/ 132 g/mol = 0,03 mol

CuSO4.5H2O   +    (NH4)2SO4          CuSO4(NH4)2SO4.6H2O
                      m :     0,02 mol                0,03 mol                           -
                      r   :    0,02 mol                 0,02 mol                         0,02 mol
                      s   :        -                          0,01 mol                         0,02 mol
massaCuSO4(NH4)2SO4.6H2O  = molCuSO4(NH4)2SO4.6H2O x BMCuSO4(NH4)2SO4.6H2O
= 0,02 mol x 399,54 g/mol             = 7,99 gram
% rendemen    = (6,03 gram / 7,99 gram) x 100 % = 75,47 %

2. Pembuatan Tembaga (II) tetra amin sulfat hidrat Cu(NH3)4SO4.6H2O
Diketahui :
Massa Cu(NH3)4SO4.6H2O     = 3,66 gram
BM CuSO4.5H2O                   249,54 g/mol
BM Cu(NH3)4SO4.6H2O        =  321,54 g/mol
V NH3 15 N                            = 10 mL
Ditanya  : % rendemen...?
Penyelesaian  :
Mol CuSO4.5H2O                    = 6,25 g / 249,54 g/mol = 0,025 mol
Mol Cu(NH3)4SO4.6H2O         = 6,25 g / 321,54 g/mol = 0,015 mol
CuSO4.H2   +       4NH3      →        Cu(NH3)4SO4.6H2O
                  m :     0,025 mol            0,015 mol                         -
                  r   :    0,025 mol             0,1 mol                        0,025 mol
                  s  :         -                       0,05 mol                       0,025 mol
MassaCu(NH3)4SO4.6H2O      = molCu(NH3)4SO4.6H2O x BMCu(NH3)4SO4.6H2O
= 0,025 mol x 321,54 g/mol        = 8,038 gram
% rendemen = (3, 66 gram / 8,038 gram) x 100 % = 45,53 %

PEMBAHASAN
         Pada pembahasan kali ini akan membahas tentang percobaan pembuatan tembaga (II) amonium sulfat berhidrat dan tembaga (II) tetra amin sulfat berhidrat. Percobaan diawali dengan persiapan alat dan bahan-bahan yang aka digunakan, seperti gelas piala, gelas ukur, corong, dan batang pengaduk. Dalam pembuatan tembaga amonium, yang dilakukan pertama kali adalah menimbang massa CuSO4.5H2O dan (NH4)2SO4 sebanyak 5 gram. Tempatkan dalam cawan arloji. Kemudian disiapkan air panas sebanyak 12 ml yang ditempatkan pada gelas piala, lalu masukkan campuran tembaga (II) amonium sulfat berhidrat kedalam air yang sudah dipanaskan tersebut. Diaduk dan dilarutkan dengan batang pengaduk secara perlahan hingga larut.   Pembuatan garam rangkap tembaga (II) ammonium sulfat, dengan melarutkan kristal CuSO4.5H2O dan Kristal (NH4)2SOdalam aquadest menghasilkan larutan yang berwarna biru muda. Selanjutnya larutan tersebut ditutup dengan cawan arloji sampai agak dingin. Kemudian setelah disiapkan kertas saring, larutan tadi disaring hingga yang tersisa hanya kristal atau endapannya saja. Ditunggu hingga kristal benar-benar terpisah dari larutan, dan setelah benar-benar kering, kristal tersebut ditimbang. Menurut hasil pengamatan, didapat bahwa hasil kristal yang telah ditimbang adalah sebanyak 6,03 gram. 
Reaksi yang terjadi adalah :
      CuSO4.5H2O + (NH4)2SO4 + H2O à CuSO4(NH4)2SO4.6H2O (Kristal biru muda)
Dari hasil reaksi di atas terlihat bahwa terbentuk garam Tembaga (II) ammonium sulfat, CuSO4(NH4)2SO4.6H2O yang merupakan garam rangkap, karena garam rangkap dibentuk apabila dua garam mengkristal bersama-sama dengan perbandingan molekul tertentu. Garam-garam itu memiliki struktur sendiri dan tidak harus sama dengan struktur garam komponennya. 
         Selanjutnya adalah tentang pembuatan tembaga (II) tetra amin sulfat hidrat. Cara kerja yang dilakukan hampir sama dengan pembuatan tembaga (II) amonium sulfat berhidrat, pada pembuatan tembaga (II) tetra amin sulfat hidrat, bahan yang digunakan juga sama, perbedaan hanya terletak pada penambahan 6 ml air. Pada pembuatan garam ini, larutan ammonia berfungsi sebagai penyedia ligan, dengan kristal CuSO4.5H2O yang berfungsi sebagai penyedia atom pusat. Lalu ditambahkan pula 10 ml alkohol 95% sediikit demi sedikit, kemudian didiamkan sebentar. Pada saat didiamkan, siapkan juga gelas piala yang berisi air dengan es batu sehingga sehingga berguna untuk pendingin larutan tembaga tersebut. Larutan tadi selanjutnya di saring dengan kertas saring yang kemudian kristal-kristal hasil saringan tadi dicuci kembali dengan menggunakan amoniak pekat dan alkohol. Fungsi alkohol yaitu mencegah terjadinya penguapan pada ammonia, karena apabila ammonia menguap, maka ligan akan habis sebab ammonia merupakan penyedia ligan. Setelah endapan kristal tersebut didiamkan selama sehari semalam, kemudian ditimbang, dan menurut hasil pengamatan endapan kristal yang terbentuk adalah sebanyak 3,66 gram, lebih banyak daripada endapan kristal hasil percobaan pembuatan tembaga (II) amonium sulfat berhidrat. 
Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
4NH4OH + CuSO4.5H2O + H2O à Cu(NH3)4SO4.H2O + 8H2O
Dari reaksi di atas terlihat bahwa terbentuk garam Tembaga (II) tetra amin sulfat hidrat, Cu(NH3)4SO4.H2O, kristal berwarna biru tua.

Fungsi reagen :
  • CuSO4.5H2O sebagai bahan baku atau bahan utama dalam pembuatan garam Cu(NH4)3SO4.2H2O dan Cu(NH4)2(SO4)2.6H2O yaitu sebagai penyedia atom pusat Cu2+ yang berikatan dengan ligan.
  • (NH4)2SO4 sebagai ligan yang berikatan dengan Cu2+ dan mendesak molekul air
  • NH4OH sebagai ligan yang mendesak molekul air lalu berikatan dengan Cu2+
  • Etanol 70% untuk memekatkan larutan sehingga memicu endapan cepat terbentuk
  • H2O panas untuk melarutkan, agar kelarutan bertambah digunakan H2O panas agar kelarutan bertambah
KESIMPULAN
  • Rendemen (masa endapan) dari kristal Tembaga (II) Ammonium Sulfat Berhidrat adalah 6,03   gram dan rendemen (Masa Endapan) dari kristal Tembaga (II) Tetra Amin Sulfat Berhidrat adalah  3,66 gram.
  • Karakteristik kristal Tembaga (II) Ammonium Sulfat Berhidrat adalah berwarna biru muda dan tidak higroskopis.  Karakteristik kristal Tembaga (II) Tetra Amin Sulfat Berhidrat berwarna biru tua.
DAFTAR  PUSTAKA
Muliyono. 2005. Kamus Kimia. Bandung : Bumi AksaraWilkinson.
Cotton. 1989. Kimia Anorganik Dasar. Jakarta: UI- Press.

LAMPIRAN
1. Apa tujuan pencucian dengan menggunakan eter?
Pencucian endapan kristal pada pembuatan garam kompleks bertujuan untuk melarutkan alkohol maupun senyawa organik yang masih terkandung dalam kristal garam.
2. Apa jenis garam yang dihasilkan dari percobaan ini ?
Garam yang dihasilkan dalam percobaan ini ada dua jenis :
Pertama garam rangkap (sederhana) yaitu garam tembaga (II) ammonium sulfat hidrat CuSO4(NH4)2SO4.6H2O.
Kedua garam kompleks yaitu garam tembaga (II) tetra amin sulfat berhidrat Cu(NH3)4SO4.5H2O.
      3. Bedakan antara garam kompleks dengan garam sederhana?
Garam kompleks adalah garam-garam yang mengandung ion-ion kompleks.
Garam sederhana (rangkap) adalah Suatu garam yang terbentuk lewat kristalisasi dari larutan campuran sejumlah ekivalen dua atau lebih garam tertentu.